Selasa, 08 Juni 2010

gemerlap malam kota pati

Salah satu kesalahan pemerintah Kabupaten Pati adalah melegalkan tempat karaoke. Tempat karaoke dianggap dapat mendatangkan retribusi yang cukup, sehingga mengakibatkan usaha ini semakin menjamur. Misalnya saja, telah berkembang beberapa tempat karaoke yang terdapat di sekitar perbatasan Kabupaten Pati dan Kabupaten Kudus. Nah, begitu ada seseorang yang melewati perbatasan, maka langsung saja disuguhi pemandangan berupa tempat karaoke, salah satunya Las Vegas. Sebagian besar masyarakat tentu tahu bahwa Kota Las Vegas merupakan kota pusat judi dan prostitusi di Amerika Serikat. Lalu, mau tidak mau orang yang berkunjung (tamu) ke Kota Pati akan berpikir bahwa Kota Pati telah menjadi suatu kota judi dan prostitusi. Citra positif yang selama ini dibangun … dengan mudah hancur, seolah-olah menceritakan secara gamblang bahwa Kota Pati tidak lagi memiliki moral.

Tempat karaoke tidak bisa terlepas dari peran handal para pemandu karaoke yang selalu siap sedia melayani pengunjung, yang dalam hal ini, ingin mendapatkan kesenangan hidup. Lalu, sebenarnya kesenangan hidup apa yang mereka cari?

Pada umumnya, para pemandu karaoke kebanyakan justru berasal dari daerah lain. Seorang sumber mengatakan kepada saya, bahwa kenalannya yang bekerja sebagai pemandu karaoke berasal dari Indramayu. Jauh-jauh dari sana tentu saja untuk mendapatkan rejeki. Ya, himpitan ekonomi telah menjadi permasalahan yang melegenda, baik di masa lalu, sekarang, maupun masa depan. Pada saat ini, mencari kerja saja sulit. Di koran, banyak pemberitaan yang mengatakan bahwa para lulusan universitas masih menganggur, apalagi bagi orang-orang yang lulus SMA/sederajat.

Ternyata, menjadi seorang pemandu karaoke itu gampang-gampang susah. Gampang, karena hanya mengandalkan kecantikan wajah dan tubuh yang menggoda. Susah, karena harus selalu siap menghadapi pelanggan yang mabuk. Mana bisa bahagia?

Saya berpendapat bahwa profesi sebagai pemandu karaoke sangat-sangat merendahkan derajat wanita. Apa wanita memang ditakdirkan melayani laki-laki? Apa karena sosok wanita yang lemah, kemudian membutuhkan perlindungan laki-laki, dan laki-laki boleh memanfaatkan wanita dengan seenaknya sendiri? Apa boleh setelah membayar sejumlah uang, kemudian laki-laki memegang bagian-bagian tubuh wanita sesukanya?

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda